Dusun Reco, Desa Sitirejo, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang. Salah satu tradisi yang terus dilestarikan adalah njagong atau obrolan santai setelah sholat Tarawih. Di bawah kepemimpinan Ketua RT 01, Bapak Warno, tradisi ini semakin hidup dan memberikan banyak manfaat bagi warga.
Setiap malam setelah Tarawih, warga tidak langsung pulang ke rumah. Mereka berkumpul di serambi musala atau bergiliran di rumah warga untuk berbincang santai. Suasana yang penuh keakraban ini tidak hanya mempererat hubungan sosial, tetapi juga menjadi ajang untuk merencanakan berbagai kegiatan sosial dan gotong royong selama Ramadan.
Membangun Kebersamaan dan Kepedulian
Bapak Warno menyampaikan bahwa njagong memiliki peran penting dalam menjaga kekompakan warga. “Dengan berkumpul seperti ini, kami bisa saling berbagi cerita, menyampaikan informasi penting, dan merancang kegiatan bersama. Ramadan adalah momen terbaik untuk mempererat persaudaraan,” ujarnya.
Salah satu hasil positif dari njagong adalah munculnya berbagai inisiatif sosial, seperti penggalangan dana untuk santunan anak yatim, persiapan pembagian takjil gratis di jalan utama desa, serta rencana kerja bakti membersihkan musala menjelang malam Lailatul Qadar.
Peran Pemuda dalam Njagong
Kegiatan ini juga melibatkan para pemuda RT 01 yang aktif berdiskusi dan memberikan ide-ide segar untuk memajukan kampung. Arif, salah satu pemuda, mengatakan bahwa njagong bukan hanya sekadar ngobrol, tetapi juga menjadi sarana belajar dari para sesepuh.
“Dari obrolan ringan ini, kami mendapat banyak ilmu dan inspirasi. Kami jadi lebih paham pentingnya gotong royong dan tanggung jawab dalam menjaga kampung,” tutur Arif.
Tak jarang, dalam njagong, warga juga membahas keamanan lingkungan, seperti menjaga ketertiban saat sahur keliling dan mengatur jadwal ronda malam agar kampung tetap aman selama Ramadan.
Melestarikan Tradisi untuk Masa Depan
Di tengah era digital yang membuat banyak orang lebih sibuk dengan gawainya, tradisi njagong tetap menjadi perekat sosial yang kuat di RT 01 Reco, Sitirejo. Interaksi langsung seperti ini tidak hanya menjaga keakraban, tetapi juga menumbuhkan rasa kepedulian yang tinggi antarwarga.
Dengan adanya tradisi ini, semangat gotong royong dan kekompakan semakin kuat. Semoga kebiasaan baik ini terus terjaga dan diwariskan kepada generasi berikutnya, sehingga harmoni dan kebersamaan warga RT 01 tetap terjalin erat, tidak hanya di bulan Ramadan, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari.
