Mahasiswa UB Latih Senam pada Kegiatan Posyandu Disabilitas di Balai Desa Sitirejo
Senam Sebagai Terapi untuk Penyandang Disabilitas
Balaidesa Sitirejo, sebuah desa yang terletak di Kabupaten Malang, menjadi saksi kegiatan yang penuh makna pada Sabtu, 21 Maret 2025. Sebanyak 15 mahasiswa dari Fakultas Kesehatan Universitas Brawijaya (UB) turun tangan untuk mengajarkan senam pada acara Posyandu Disabilitas yang diadakan oleh pemerintah desa setempat. Acara ini bertujuan untuk memberikan stimulasi fisik dan psikologis bagi penyandang disabilitas, baik anak-anak maupun orang dewasa, di desa tersebut. Para mahasiswa UB tidak hanya mengajarkan gerakan senam, tetapi juga membawa keceriaan bagi para peserta yang hadir.
Kegiatan Posyandu Disabilitas ini melibatkan 17 peserta, yang terdiri dari berbagai kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa dengan berbagai jenis disabilitas, baik fisik maupun intelektual. Senam yang diajarkan oleh para mahasiswa UB dirancang khusus untuk memperbaiki keseimbangan, kelenturan tubuh, dan meningkatkan koordinasi gerakan para peserta. Dengan pendekatan yang ramah dan penuh kasih sayang, para mahasiswa berhasil menciptakan suasana yang nyaman dan menyenangkan, sehingga semua peserta merasa bersemangat mengikuti setiap gerakan yang diajarkan.
Manfaat Senam untuk Penyandang Disabilitas
Senam, yang merupakan kombinasi dari gerakan fisik yang terstruktur dan melibatkan koordinasi antara otot-otot tubuh, sangat bermanfaat bagi penyandang disabilitas. Seorang perawat desa yang turut mendampingi kegiatan ini menjelaskan bahwa senam dapat meningkatkan mobilitas tubuh penyandang disabilitas, sekaligus memberikan rangsangan yang baik untuk perkembangan saraf motorik mereka. Senam yang dilakukan selama kegiatan Posyandu ini bertujuan untuk mengaktifkan otot-otot tubuh yang jarang digunakan oleh penyandang disabilitas.
"Selain itu, kegiatan ini juga dapat meningkatkan fleksibilitas, keseimbangan, dan koordinasi mereka. Senam ini membantu mereka merasa lebih leluasa dalam bergerak, sekaligus membangun rasa percaya diri," ujar perawat desa yang berpengalaman dalam menangani penyandang disabilitas di posyandu desa.
Lebih lanjut, senam bagi penyandang disabilitas juga membantu dalam mengurangi risiko keterlambatan perkembangan fisik. Dengan adanya pelatihan rutin, tubuh mereka dapat lebih bugar, dan mental mereka pun lebih percaya diri. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada peserta untuk berinteraksi dengan teman sebaya dan merasakan kegembiraan yang mereka pantas dapatkan.
Peran Mahasiswa UB dalam Program Pengabdian Masyarakat
Kegiatan pelatihan senam ini merupakan bagian dari program pengabdian masyarakat yang digagas oleh Fakultas Kesehatan Universitas Brawijaya. Para mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan ini adalah bagian dari program praktek lapangan yang dilakukan selama beberapa minggu. Mereka tidak menetap di desa, tetapi selama masa praktek, mereka memberikan kontribusi dengan mengajarkan senam serta berbagi pengetahuan kepada masyarakat, khususnya penyandang disabilitas.
Para mahasiswa UB, yang berasal dari berbagai program studi di Fakultas Kesehatan seperti Kesehatan Masyarakat dan Fisioterapi, berkolaborasi dalam mengajarkan senam dengan semangat dan dedikasi. "Meskipun kami hanya berada di sini selama beberapa minggu, kami sangat bersyukur bisa memberikan dampak positif bagi para peserta. Kami tidak hanya mengajarkan senam, tetapi juga belajar bagaimana berinteraksi dengan mereka dan memahami kebutuhan mereka," kata salah satu mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan ini.
Kegiatan semacam ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengaplikasikan ilmu yang mereka pelajari di bangku kuliah dalam konteks dunia nyata. Selain itu, para mahasiswa juga belajar tentang pentingnya pengabdian kepada masyarakat serta cara berinteraksi dengan individu yang memiliki kebutuhan khusus. Dengan pengalaman tersebut, para mahasiswa berharap dapat membawa pengetahuan dan keterampilan yang mereka peroleh untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat pada masa mendatang.
Kegembiraan Penyandang Disabilitas dalam Senam
Penyandang disabilitas yang mengikuti sesi senam terlihat sangat antusias. Beberapa dari mereka bahkan tidak ragu untuk mengikuti gerakan yang diajarkan meskipun ada kesulitan dalam beberapa gerakan. Namun, semangat mereka untuk terus belajar dan bergerak menciptakan suasana yang penuh kebahagiaan. Para peserta di Posyandu ini seolah menemukan semangat baru untuk bergerak aktif, berinteraksi dengan teman-teman, dan merasa dihargai melalui kegiatan senam yang mereka jalani.
Selama sesi senam, para peserta terlihat bersemangat dan fokus mengikuti instruksi dari para mahasiswa, meskipun beberapa gerakan terasa menantang. Dengan bantuan dari mahasiswa dan dukungan satu sama lain, mereka tetap berusaha dan berhasil melaksanakan beberapa gerakan senam dengan gembira. Keceriaan yang terpancar di wajah mereka menunjukkan bahwa kegiatan ini bukan hanya memberikan manfaat fisik, tetapi juga kebahagiaan emosional.
Kesimpulan
Pelaksanaan Posyandu Disabilitas di Balai Desa Sitirejo dengan pengajaran senam oleh para mahasiswa Fakultas Kesehatan Universitas Brawijaya telah memberikan dampak positif yang luar biasa bagi penyandang disabilitas, baik anak-anak maupun orang dewasa. Tidak hanya sekadar senam, kegiatan ini juga memberikan harapan baru bagi para peserta untuk berkembang lebih baik secara fisik dan mental. Program ini berhasil memadukan keterampilan fisik dengan aspek emosional, menciptakan suasana penuh kasih sayang, kebahagiaan, dan kepercayaan diri.
Meskipun mahasiswa UB hanya terlibat dalam kegiatan ini untuk beberapa minggu, semangat dan pengaruh positif mereka dapat dirasakan sepanjang acara ini berlangsung. Kegiatan seperti ini memberikan dampak jangka panjang yang besar bagi penyandang disabilitas, keluarga mereka, dan masyarakat sekitar. Semoga kegiatan ini dapat menjadi contoh bagi desa-desa lainnya dalam memberikan perhatian lebih kepada penyandang disabilitas, dan menjadi langkah awal bagi lebih banyak program serupa di masa depan.