Jedong, [ 30 Maret 2025 ] Tradisi pawai ogoh-ogoh yang digelar setiap tahun dalam rangka menyambut Hari Raya Nyepi kembali berlangsung dengan meriah di Desa Jedong kecamatan Wagir.
Acara pelepasan pawai ogoh-ogoh dari Desa Jedong oleh Kapolsek Wagir AKP Sutaji, Kepala Desa Jedong Bpk Tekat Wahyudi ,Babinsa Serda Jamaldin dan Bhabinkamtibmas desa Jedong Aipda Nurwahyudi dan disaksikan oleh masyarakat dengan penuh antusiasme.
Kehadiran Pejabat dan Tokoh Masyarakat
Acara ini dihadiri oleh sejumlah pejabat dan tokoh masyarakat yang turut memberikan dukungan terhadap kelancaran tradisi tahunan ini. Turut hadir Kepala Desa Jedong, Bapak Tekad Wahyudi, yang dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada seluruh panitia dan masyarakat yang telah berpartisipasi dalam penyelenggaraan pawai ogoh-ogoh. Beliau menekankan pentingnya menjaga kelestarian budaya serta menjaga keamanan dan ketertiban selama pawai berlangsung.
Selain itu kehadiran Kapolsek Wagir, AKP Sutadi, beserta Babinsa Jedong, Serda Jamaldin, dan Babinkamtibmas Desa Jedong, Aipda Nurwahyudi dalam acara ini ,menunjukkan dukungan dari aparat keamanan dalam memastikan pawai ogoh-ogoh berjalan dengan tertib dan lancar. Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Desa Jedong, Bapak Surianto, juga memberikan sambutan yang menyoroti nilai-nilai spiritual dan budaya dari pawai ogoh-ogoh.
Persiapan dan Pelepasan Pawai
Sejak sore hari, para pemuda dan warga desa telah berkumpul di balai desa untuk melakukan persiapan akhir. Ogoh-ogoh yang telah dihias dengan beragam warna dan bentuk menyeramkan tampak siap untuk diarak menuju Pura Dharmayasa. Pemangku Hari, sebagai tokoh spiritual, memimpin upacara doa sebelum pelepasan pawai. Ia mengajak seluruh peserta untuk mengikuti prosesi dengan khidmat dan penuh rasa hormat terhadap tradisi leluhur.
Setelah prosesi doa, perangkat Desa Jedong yang diwakili oleh Khoirul, bersama dengan linmas dan pecalang desa, turut mengawal keberangkatan pawai. Mereka bertugas memastikan jalannya acara tetap aman serta mengarahkan peserta agar mengikuti rute yang telah ditentukan.
Antusiasme Warga dan Makna Pawai
Warga Desa Jedong dan sekitarnya berbondong-bondong memadati sepanjang jalan yang dilalui oleh pawai. Banyak di antara mereka yang mengabadikan momen ini dengan ponsel dan kamera. Sorak-sorai serta suara gamelan yang mengiringi perjalanan ogoh-ogoh menambah semarak suasana.
Pawai ogoh-ogoh merupakan bagian dari ritual Tawur Kesanga, yang memiliki makna mendalam bagi umat Hindu. Ogoh-ogoh yang berbentuk makhluk raksasa melambangkan sifat-sifat negatif dan energi buruk yang harus disingkirkan sebelum memasuki Tahun Baru Saka. Dengan diaraknya ogoh-ogoh dan kemudian secara simbolis dimusnahkan, diharapkan umat Hindu dapat memulai tahun baru dengan kesucian dan kedamaian.
Pengamanan dan Penutupan Acara
Untuk memastikan kelancaran acara, pihak kepolisian bersama linmas dan pecalang desa melakukan pengamanan ketat di sepanjang rute yang dilewati. AKP Sutadi menyampaikan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan berbagai elemen masyarakat untuk menjaga ketertiban. Hingga acara berakhir, tidak ada laporan insiden yang mengganggu jalannya pawai.
Setibanya di Pura Dharmayasa, pawai ditutup dengan upacara persembahyangan yang dipimpin oleh para pemangku. Masyarakat kemudian kembali ke desa masing-masing dengan penuh rasa syukur dan kebersamaan.
Dengan suksesnya acara ini, diharapkan tradisi pawai ogoh-ogoh di Desa Jedong dapat terus berlangsung setiap tahunnya, menjaga kearifan lokal serta memperkuat nilai-nilai kebersamaan dalam kehidupan bermasyarakat.
Tags
keagamaan