Ter
Fakultas Kedokteran Brawijaya Malang melngelar kegiatan penyuluhan terkait penyakit Tuberkulosis (TBC) di Desa Sitirejo, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya TBC serta pentingnya deteksi dini dan pengobatan yang tepat.
Penyuluhan yang berlangsung di balai desa tersebut dihadiri oleh puluhan warga, termasuk perangkat desa dan kader kesehatan. Tim dari Universitas Brawijaya yang terdiri dari dosen dan mahasiswa memaparkan informasi seputar gejala TBC, cara penularan, hingga langkah pencegahannya.
Dr. Rina Wulandari, salah satu dosen pendamping, menjelaskan bahwa kasus TBC masih menjadi perhatian serius di Indonesia. "Penyakit ini menular melalui udara dan bisa menyerang siapa saja. Edukasi seperti ini penting agar masyarakat tidak hanya mengenali gejalanya, tetapi juga tidak takut untuk memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan," ujarnya.
Selain sesi pemaparan, acara juga diisi dengan diskusi interaktif dan pemeriksaan kesehatan gratis, termasuk skrining awal bagi warga yang memiliki gejala batuk berkepanjangan.
Kepala Desa Sitirejo, Bapak Buwang Suharjah, menyampaikan apresiasinya atas inisiatif Universitas Brawijaya. "Kami berharap kegiatan ini bisa berkelanjutan dan membantu menekan angka kasus TBC di desa kami," katanya.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program pengabdian masyarakat Universitas Brawijaya yang bertujuan memperkuat kolaborasi antara akademisi dan masyarakat dalam mewujudkan kesehatan bersama.
Dengan penyuluhan ini, diharapkan kesadaran masyarakat tentang TBC meningkat, sehingga penanganannya bisa lebih cepat dan efektif.