"Warga Dusun Jamuran Mempersiapkan Acara Tawur Agung Kesanga Dengan Antusias"


Tradisi Keagamaan yang Sarat Makna

Wagir, Malang – Jumat ,21 Maret 2025 Warga Dusun Jamuran, Desa Sukodadi, Kecamatan Wagir, tengah sibuk mempersiapkan acara Tawur Agung Kesanga, yang merupakan salah satu tradisi keagamaan yang rutin dilaksanakan menjelang Hari Raya Nyepi. Persiapan ini dilakukan dengan penuh semangat, mengingat acara tersebut tidak hanya memiliki nilai religius yang mendalam, tetapi juga menjadi ajang kebersamaan bagi seluruh warga.
Desa Sukodadi juga dinobatkan sebagai Desa Moderasi karena toleransi antar umat beragama yang sangat kuat sekali masyarakatnya.

Tawur Agung Kesanga merupakan ritual penyucian diri dan lingkungan sebelum umat Hindu melaksanakan Catur Brata Penyepian. Acara ini melibatkan berbagai upacara dan prosesi yang bertujuan untuk menjaga keharmonisan antara manusia, alam, dan Sang Hyang Widhi Wasa. Oleh karena itu, seluruh warga Dusun Jamuran turut bahu-membahu dalam mempersiapkan ritual ini agar dapat berlangsung dengan khidmat dan lancar.

Persiapan Menjelang Acara

Kegiatan persiapan Tawur Agung Kesanga di Dusun Jamuran sudah dimulai sejak beberapa minggu sebelumnya. Warga terlihat antusias membersihkan area yang akan digunakan untuk ritual, mendirikan panggung, dan menghias lingkungan sekitar dengan ornamen-ornamen khas yang sarat simbolisme. Para ibu-ibu juga sibuk menyiapkan banten atau sesaji yang akan digunakan dalam prosesi upacara.

Selain itu, para pemuda dusun turut andil dalam mengoordinasikan berbagai kegiatan, termasuk latihan ogoh-ogoh yang akan diarak menjelang malam Tawur Agung. Ogoh-ogoh adalah patung raksasa yang melambangkan sifat buruk manusia dan akan diarak keliling desa sebelum akhirnya dibakar sebagai simbol pembersihan diri dari energi negatif.


Sesepuh Desa Sukodadi,Bapak Kasir menjelaskan bahwa persiapan tahun ini dilakukan lebih maksimal karena Dusun Jamuran juga diundang untuk mengikuti pawai budaya di Kota Malang. “Setiap tahun, Dusun Jamuran memang rutin diminta oleh pemerintah Kota Malang untuk berpartisipasi dalam pawai budaya. Ini adalah kebanggaan bagi kami, karena dapat turut memperkenalkan budaya dan tradisi Hindu kepada masyarakat luas,” ujarnya.

Keikutsertaan dalam Pawai Budaya Kota Malang

Keikutsertaan Dusun Jamuran dalam pawai budaya di Kota Malang menjadi salah satu agenda penting yang turut dipersiapkan. Pawai ini diadakan untuk menyemarakkan suasana menjelang Hari Raya Nyepi dan menampilkan kekayaan budaya dari berbagai daerah. Dusun Jamuran selalu menjadi salah satu peserta yang paling ditunggu-tunggu karena kreativitas dan keunikan ogoh-ogoh yang diarak.

Tahun ini, warga Dusun Jamuran akan menampilkan ogoh-ogoh berukuran besar yang menggambarkan sosok Matrayasa, tokoh dalam mitologi Hindu yang dikenal karena sifat angkara murkanya. Proses pembuatan ogoh-ogoh ini memakan waktu sekitar satu bulan dan melibatkan seniman lokal serta para pemuda dusun. Selain ogoh-ogoh, warga juga akan menampilkan kesenian tradisional, seperti tari kecak dan gamelan Bali, yang sudah mereka latih secara rutin.

“Kami ingin memberikan yang terbaik, baik dalam prosesi Tawur Agung di desa maupun saat pawai di Kota Malang. Ini adalah wujud penghormatan kami terhadap tradisi dan kesempatan untuk menunjukkan kekayaan budaya Hindu,” kata Bapak Hanif  salah satu seniman muslim yang mendesain dan sekaligus pembuatan Ogoh-Ogoh. Dalam pembuatan Ogoh -Ogoh nya Bapak Hanif juga dibantu tim solid yang kebetulan juga warga muslim.

Semangat Gotong Royong yang Kental

Persiapan acara Tawur Agung Kesanga di Dusun Jamuran tidak lepas dari semangat gotong royong yang masih sangat kental di tengah masyarakat. Semua warga, tanpa memandang usia dan latar belakang, bergotong royong menyukseskan acara ini. Mulai dari membersihkan area ritual, menyiapkan sesaji, hingga latihan pawai, semuanya dilakukan bersama-sama dengan penuh kebersamaan.

“Ini bukan hanya soal ritual keagamaan, tetapi juga momen bagi kami untuk mempererat tali silaturahmi dan menjaga nilai-nilai kebersamaan. Tradisi ini sudah kami lakukan sejak lama, dan kami berharap generasi muda dapat terus melestarikannya,” ujar Bapak Kasir salah satu sesepuh desa.

Harapan untuk Masa Depan

Melalui acara Tawur Agung Kesanga dan partisipasi dalam pawai budaya, warga Dusun Jamuran berharap tradisi ini dapat terus dilestarikan dan diwariskan kepada generasi mendatang. Mereka juga berharap agar kegiatan ini dapat menjadi sarana untuk memperkenalkan budaya Hindu kepada masyarakat yang lebih luas, serta menciptakan harmoni dan toleransi antarumat beragama.

Dengan persiapan yang matang dan dukungan penuh dari seluruh warga, acara Tawur Agung Kesanga di Dusun Jamuran dipastikan akan berlangsung meriah dan khidmat. Semangat kebersamaan dan gotong royong yang ditunjukkan oleh warga menjadi bukti bahwa tradisi ini tidak hanya memiliki nilai spiritual, tetapi juga mampu memperkuat ikatan sosial di tengah masyarakat.

“Kami berharap semua rangkaian acara ini berjalan lancar dan membawa berkah bagi seluruh warga. Semoga nilai-nilai yang terkandung dalam Tawur Agung Kesanga dapat terus kami jaga dan lestarikan,” tutup Bapak Kepala Desa dengan penuh harap.
Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال