Ngajum, 30 Maret 2025– Suasana penuh khidmat menyelimuti Dusun Talun, Kecamatan Ngajum, saat umat Hindu setempat merayakan Hari Raya Nyepi di Pura Tri Sandya. Perayaan yang berlangsung dengan tenang ini menjadi momen sakral bagi umat Hindu untuk melakukan perenungan dan introspeksi diri. Sebagai bentuk toleransi dan solidaritas antarumat beragama, anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) dari kalangan Muslim turut membantu menjaga kelancaran lalu lintas dan keamanan selama perayaan berlangsung.
Banser Turut Menjaga Kelancaran Perayaan
Sejak pagi hari, anggota Banser telah bersiap di sekitar area Pura Tri Sandya. Mereka membantu mengatur arus lalu lintas agar tidak mengganggu jalannya ibadah dan menciptakan suasana yang kondusif bagi umat Hindu dalam menjalankan ritual mereka. Keterlibatan Banser ini menjadi bukti nyata bahwa kerukunan antarumat beragama di Dusun Talun terjalin dengan sangat baik.
“Ini adalah bentuk kepedulian dan toleransi kami terhadap saudara-saudara Hindu yang sedang melaksanakan ibadahnya. Kami ingin memastikan mereka bisa menjalankan Nyepi dengan tenang tanpa gangguan,” ujar salah satu anggota Banser yang bertugas.
Pecalang dan Banser Saling Membantu
Toleransi beragama di Dusun Talun tidak hanya terlihat saat perayaan Nyepi. Sebaliknya, hubungan harmonis ini sudah lama terjalin antara umat Hindu dan Muslim setempat. Saat umat Islam menggelar ibadah besar seperti Shalat Idul Fitri dan Idul Adha, giliran para pecalang—petugas keamanan adat Hindu—yang turut serta membantu menjaga ketertiban dan kelancaran kegiatan tersebut.
“Ketika saudara-saudara Muslim merayakan Idul Fitri atau Idul Adha, kami pecalang juga ikut membantu mengamankan area sekitar masjid agar mereka bisa beribadah dengan nyaman,” ungkap salah seorang pecalang.
Kerukunan yang Menjadi Teladan
Dusun Talun, Desa Kesamben, Kecamatan Ngajum, telah menjadi contoh bagaimana kerukunan umat beragama bisa terwujud dalam kehidupan sehari-hari. Warga di dusun ini hidup berdampingan dengan penuh harmoni, saling menghormati keyakinan masing-masing, dan siap membantu satu sama lain dalam momen-momen keagamaan.
Para tokoh masyarakat dan pemuka agama di Dusun Talun juga aktif membangun dialog antarumat beragama serta mengadakan berbagai kegiatan sosial bersama. Mereka percaya bahwa dengan saling memahami dan mendukung, masyarakat bisa hidup lebih damai dan tenteram.
Kerukunan yang tercipta di Dusun Talun diharapkan bisa menjadi inspirasi bagi daerah lain di Indonesia. Di tengah berbagai perbedaan, semangat kebersamaan dan gotong royong tetap menjadi nilai utama yang dijunjung tinggi oleh masyarakat setempat.
“Kami ingin menunjukkan bahwa perbedaan agama bukanlah penghalang untuk hidup berdampingan dengan damai. Justru, perbedaan ini harus menjadi kekuatan untuk mempererat persaudaraan,” ujar seorang tokoh agama di Dusun Talun.
Dengan semangat toleransi yang terus dijaga, Dusun Talun menjadi bukti bahwa keberagaman adalah anugerah yang harus dirawat dan dijaga bersama. Masyarakat setempat telah membuktikan bahwa harmoni antarumat beragama bukan hanya sekadar wacana, tetapi bisa diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari.