Dalam upaya mencegah penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang meningkat seiring musim penghujan, pemerintah Desa Gondowangi bersama relawan dari komunitas Gondowangi Social Solidarity (GSS) melakukan kegiatan fogging di RT 13 Dusun Gedangan, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang. Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari warga yang merasa terbantu dengan adanya tindakan preventif tersebut.
Langkah Proaktif Cegah DBD
Kegiatan fogging atau pengasapan ini dilaksanakan pada hari Senin,14 April 2025, mulai pukul 07.00 pagi. Tim terdiri dari perangkat desa, kader kesehatan, serta relawan GSS yang sejak awal telah berkomitmen untuk turut aktif dalam kegiatan sosial dan kemanusiaan di wilayah Gondowangi.
Menurut Kepala Desa Gondowangi, Bapak Danis kegiatan ini merupakan bagian dari langkah preventif untuk menekan jumlah kasus DBD yang kerap meningkat di musim hujan. “Kami tidak menunggu ada korban. Begitu mendapat laporan dari warga mengenai adanya peningkatan populasi nyamuk, kami langsung bergerak bersama relawan GSS,” ujarnya saat diwawancarai di sela kegiatan.
Fogging Menyasar Titik Rawan Nyamuk
Sasaran utama fogging kali ini adalah rumah-rumah warga, selokan, pekarangan, serta tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk Aedes aegypti, seperti tumpukan barang bekas dan genangan air di lingkungan sekitar. Tim bergerak secara sistematis dengan menggunakan mesin fogging portabel dan cairan pestisida yang direkomendasikan Dinas Kesehatan.
Babinsa Desa Gondowangi Serda Sugeng Ribawanto menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan pemetaan area rawan nyamuk sebelumnya. “Kami tidak hanya fogging, tapi juga edukasi warga tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, 3M Plus (Menguras, Menutup, dan Mengubur), serta penggunaan lotion anti nyamuk terutama bagi anak-anak,” jelasnya.
Peran Aktif Masyarakat Diapresiasi
Kegiatan ini juga mendapat dukungan langsung dari warga Dusun Gedangan. Banyak di antara mereka yang membantu membuka akses ke halaman rumah, menyiapkan peralatan, bahkan turut membersihkan lingkungan secara gotong royong. Suasana kekeluargaan begitu terasa saat warga dan relawan bahu membahu demi lingkungan yang lebih sehat.
Salah satu warga RT 13, menyatakan rasa terima kasihnya. “Alhamdulillah, kami merasa lebih tenang setelah rumah kami difogging. Beberapa hari ini anak saya sering digigit nyamuk, semoga setelah ini bisa berkurang,” katanya.
Sinergi Pemerintah dan Komunitas Sosial
Kegiatan ini menjadi bukti nyata sinergi antara pemerintah desa dan komunitas sosial. Gondowangi Social Solidarity (GSS) yang selama ini dikenal aktif dalam aksi kemanusiaan, seperti bantuan bencana dan santunan anak yatim, kini memperluas jangkauan kegiatannya ke sektor kesehatan lingkungan.
“Relawan GSS memiliki semangat yang luar biasa. Mereka tidak hanya turun langsung, tapi juga menyumbangkan sebagian dana operasional kegiatan ini. Kami sangat mengapresiasi hal itu,” tambah Kepala Dusun Gedangan.
Berlanjut ke Dusun Lain
Pihak desa menyatakan bahwa kegiatan fogging tidak hanya dilakukan di Dusun Gedangan saja. Dalam beberapa hari ke depan, wilayah lain di Desa Gondowangi juga akan dijadwalkan mendapat fogging serupa, dengan mempertimbangkan laporan kondisi lapangan dan kesiapan tim relawan.
“Ini baru permulaan. Kami harap program ini bisa terus berlanjut, minimal menjelang puncak musim hujan. Masyarakat harus tetap waspada dan menjaga kebersihan lingkungan masing-masing,” kata salah satu Relawan GSS.
Penutup: Harapan untuk Lingkungan Sehat
Kegiatan fogging di Dusun Gedangan menjadi contoh konkret bagaimana kolaborasi antar elemen masyarakat dapat menciptakan perubahan nyata. Tidak hanya mengandalkan pemerintah, keterlibatan aktif warga dan komunitas sosial menjadi kunci utama keberhasilan program kesehatan lingkungan seperti ini.
Diharapkan ke depannya, kegiatan serupa dapat rutin dilaksanakan sebagai bagian dari gerakan sadar lingkungan di Desa Gondowangi. Dengan semangat gotong royong, wilayah ini bisa menjadi contoh desa tanggap DBD yang patut ditiru oleh daerah lain.