Anak-anak TK Kenanga Lumbang Sari tampil memukau di tengah gegap gempita tradisi tahunan pabrik gula
Malang, Jawa Timur — Gelaran pembukaan musim giling tahun 2025 di Pabrik Gula (PG) Krebet Baru, Sabtu (12/4/2025), berlangsung meriah dan penuh semangat kebersamaan. Di antara deretan prosesi yang digelar, salah satu penampilan yang menyita perhatian adalah partisipasi GWK TK Kenanga, Desa Lumbang Sari, Krebet, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang.
Dengan mengenakan busana yang menarik, puluhan anak-anak usia dini ini tampak antusias berjalan bersama dalam kirab budaya pembukaan giling. Senyum polos dan lambaian tangan mereka menambah semarak acara tahunan yang sudah menjadi bagian dari tradisi masyarakat sekitar industri gula tersebut.
Mengenalkan Dunia Industri Sejak Usia Dini
“Dengan mengikuti pembukaan giling ini, anak-anak bisa belajar tentang bagaimana proses produksi gula, pentingnya pertanian tebu, dan juga nilai gotong royong di tengah masyarakat. Ini bukan sekadar jalan-jalan, tapi pembelajaran langsung di lapangan,” jelas Ibu Kepsek.
Selain itu, ia juga menambahkan bahwa keterlibatan ini menjadi sarana untuk membangun rasa percaya diri dan kebersamaan antarsiswa. “Mereka belajar tampil di depan umum, bekerja sama sebagai tim, dan menghormati tradisi lokal. Itu semua adalah nilai penting dalam pendidikan karakter,” imbuhnya.
Sambutan Hangat dari Pihak Pabrik
Pihak PG Krebet Baru menyambut baik kehadiran anak-anak TK Kenanga. Manajer Umum PG Krebet, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas partisipasi sekolah-sekolah dalam meramaikan acara pembukaan giling tahun ini.
“Partisipasi adik-adik dari TK Kenanga menjadi simbol bahwa tradisi dan industri bisa berjalan seiring. Anak-anak ini adalah masa depan kita. Semoga mereka bisa tumbuh menjadi generasi yang mengenal akar budayanya sekaligus mencintai dunia kerja dan pertanian,” ujar Ibu winarti.
Bapak manager pabrik gula juga mengungkapkan bahwa pembukaan musim giling bukan hanya soal produksi, tetapi juga momentum spiritual dan kultural. “Kami selalu memulai musim giling dengan doa bersama dan melibatkan masyarakat sekitar. Karena keberhasilan pabrik ini juga tak lepas dari dukungan lingkungan sekitar, termasuk dunia pendidikan,” tambahnya.
Dukungan Antusias dari Orang Tua
Kehadiran rombongan TK Kenanga juga disambut hangat oleh para orang tua. Mereka turut hadir mendampingi anak-anaknya, membawa kamera dan ponsel untuk mengabadikan momen yang membanggakan.
“Saya bangga sekali anak saya bisa ikut acara seperti ini. Selain belajar langsung tentang industri gula, dia juga belajar tampil dan mengenal banyak orang,” kata Ibu Putri Maisaroh, salah satu wali murid.
Menurutnya, kegiatan seperti ini sangat positif karena memberi warna tersendiri bagi pendidikan usia dini yang biasanya lebih banyak di dalam kelas. “Ini pengalaman langka dan akan jadi kenangan indah buat anak-anak,” ujarnya.
Kirab Budaya hingga Doa Bersama
Rangkaian acara pembukaan giling dimulai dengan kirab budaya, dilanjutkan dengan pemotongan tebu simbolis oleh manajemen pabrik, serta doa bersama lintas agama. Anak-anak TK Kenanga berjalan di barisan depan kirab, diiringi oleh kelompok seni tradisional dan marching band dari sekolah menengah setempat.
Penampilan mereka yang lincah dan ceria mendapat sambutan meriah dari para karyawan pabrik, tamu undangan, dan warga sekitar. Suasana menjadi haru dan hangat ketika anak-anak menyanyikan lagu “Tanah Airku” sebagai bagian dari penutupan kirab.
Warisan Budaya dan Pendidikan
Dengan semangat yang ditunjukkan oleh anak-anak TK Kenanga, acara pembukaan giling PG Krebet 2025 terasa lebih berwarna dan bermakna. Ini menunjukkan bahwa sinergi antara dunia pendidikan, industri, dan masyarakat bukanlah hal yang mustahil.
“Anak-anak ini bukan sekadar peserta acara, tapi bagian dari pewaris budaya dan penentu masa depan,” ujar Kepala Desa Lumbang Sari, dalam sambutannya di akhir acara.
Melalui keikutsertaan GWK TK Kenanga, PG Krebet Baru tidak hanya membuka musim giling, tetapi juga membuka harapan akan masa depan industri gula yang ramah terhadap budaya dan pendidikan lokal.