Malang, 4 April 2025 — Sebuah kabar membanggakan datang dari Desa Sitirejo, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang. Kepala Desa setempat, Bapak Buwang Suharjah, berhasil menorehkan prestasi luar biasa dengan menandatangani kontrak kerja sama internasional dengan pihak Malaysia untuk memproduksi 15 lagu anak-anak Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
Kontrak tersebut resmi ditandatangani pada akhir Maret 2025 dan menjadi bukti bahwa potensi seni dan kreativitas dari pelosok desa Indonesia mampu menembus batas negara. Kolaborasi ini merupakan bagian dari program edukasi anak berbasis budaya lokal yang diadopsi oleh salah satu lembaga pendidikan anak di Negeri Jiran.
Dalam wawancara eksklusif bersama tim kami, Buwang Suharjah menyampaikan rasa syukurnya atas kesempatan langka ini. "Saya tidak pernah menyangka bahwa ide-ide sederhana tentang lagu anak-anak yang saya tulis sejak pandemi bisa menarik perhatian pihak luar negeri," ujarnya. "Ini semua berawal dari hobi saya menulis dan menciptakan lagu untuk anak-anak di desa, dan kini berkembang menjadi sebuah proyek internasional."
Proyek ini nantinya akan melibatkan proses produksi bersama antara tim kreatif dari Indonesia dan Malaysia. Seluruh lagu akan dibuat dalam versi bilingual, yakni bahasa Indonesia dan bahasa Melayu, untuk mempermudah adopsi kurikulum di kedua negara.
Menurut informasi yang dihimpun, lagu-lagu tersebut mengangkat tema-tema edukatif seperti kebersihan, cinta tanah air, toleransi, persahabatan, serta pengenalan lingkungan sekitar. Selain itu, unsur musik tradisional Jawa Timur juga akan diintegrasikan sebagai bagian dari pelestarian budaya.
"Kami ingin memberikan alternatif hiburan sekaligus pendidikan untuk anak-anak usia dini. Musik adalah medium yang paling efektif, dan melalui lagu, kita bisa menyampaikan nilai-nilai moral dan sosial dengan cara yang menyenangkan," tambah Buwang.
Dukungan pun mengalir dari berbagai pihak, termasuk Dinas Pendidikan Kabupaten Malang dan tokoh-tokoh budaya lokal. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Malang, Dr. Siti Nurhalimah, menyatakan bahwa pihaknya siap mendukung dan bahkan merekomendasikan agar lagu-lagu tersebut dapat digunakan juga dalam kurikulum PAUD lokal.
"Kami bangga salah satu kepala desa di wilayah kami bisa menjadi pionir dalam diplomasi budaya melalui pendidikan anak. Ini bukan hanya pencapaian pribadi, tapi juga kebanggaan bagi Kabupaten Malang," tutur Siti.
Di sisi lain, warga Desa Sitirejo menyambut hangat kabar tersebut. Banyak di antaranya yang merasa bangga karena kepala desa mereka mampu membawa nama baik desa ke kancah internasional. Beberapa guru PAUD di desa tersebut bahkan menyatakan antusiasme mereka untuk segera mencoba lagu-lagu yang sedang dalam proses rekaman.
"Pak Kades memang punya bakat seni. Kami sudah lama menikmati lagu-lagu ciptaannya di acara desa dan pengajian anak-anak. Sekarang kalau benar sampai dikenal di luar negeri, tentu ini jadi semangat baru bagi kami," kata Bu Nurhayati, salah satu guru PAUD setempat.
Dengan adanya kontrak ini, diharapkan jalinan kerja sama antara desa-desa di Indonesia dan institusi pendidikan luar negeri bisa terus berkembang. Proyek yang diprakarsai oleh Buwang Suharjah ini menjadi contoh nyata bahwa inovasi lokal bisa mendunia, asalkan disertai dedikasi dan visi yang jelas.
Produksi 15 lagu anak-anak ini dijadwalkan rampung pada pertengahan tahun 2025 dan akan diluncurkan dalam bentuk album digital serta video animasi edukatif. Album ini direncanakan akan tersedia di berbagai platform digital seperti YouTube, Spotify, dan Apple Music.
Masyarakat luas kini menantikan hasil karya dari Kepala Desa Sitirejo yang telah membuktikan bahwa dari desa pun, inspirasi dan kontribusi besar untuk dunia bisa lahir.