" Kerja Bhakti Persiapan Paskah Di Greja St.Yohanes Pemandi Janti : Semangat Kebersamaan Dalam Pelayanan "



Janti, 6 April 2025 – Dalam semangat persiapan menyambut Hari Raya Paskah, umat Katolik di Gereja St. Yohanes Pemandi Janti melaksanakan kegiatan kerja bakti bersama pada Minggu pagi, 6 April 2025. Kegiatan ini menjadi wujud nyata dari semangat pelayanan dan kebersamaan antarwarga lingkungan dalam mempersiapkan rumah Tuhan untuk perayaan agung kebangkitan Kristus.

Keterlibatan 14 Lingkungan Paroki.
Sebanyak 14 lingkungan dari wilayah Gereja St. Yohanes Pemandi Janti turut ambil bagian dalam kegiatan kerja bakti ini. Mereka adalah Lingkungan St. Cecilia, St. Ignatius, St. Anna, St. Stefanus, St. Yohanes Rasul, St. Cristina, St. Albertus, St. Yusuf, St. Kristina, St. Nikolaus, St. Mateus, St. Maria,St Lukas dan St. Inocensius. Antusiasme umat terlihat sejak pagi hari, saat para warga lingkungan mulai berdatangan dengan perlengkapan kebersihan masing-masing, seperti sapu, cangkul, alat pel, dan kantong sampah.

Kerja bakti kali ini merupakan bagian dari agenda greja menjelang perayaan besar dalam liturgi Gereja Katolik, misal Paskah. Tidak hanya sebagai bentuk persiapan fisik, kegiatan ini juga menjadi sarana pembinaan iman dan kekompakan antarumat dalam semangat gotong royong.

Fokus Pembersihan: Dari Halaman Hingga Gedung Pastoral
Adapun area yang menjadi fokus pembersihan meliputi halaman Gereja, bagian luar dan dalam gedung Gereja, area sekeliling gedung pastoral, serta jalan di depan Gereja. Pembagian tugas sudah dicantumkan sehingga kerja bakti ini terorganisir, di mana setiap kelompok lingkungan menangani area tertentu, sehingga pekerjaan dapat berjalan efisien dan menyeluruh.

Beberapa umat terlihat membersihkan daun-daun kering dan rumput liar di halaman Gereja, sementara kelompok lain fokus membersihkan kaca dan lantai dalam Gereja. Ada juga yang membersihkan area taman dan jalur masuk ke gedung pastoral. Jalan depan Gereja pun tak luput dari perhatian, dibersihkan dari sampah dan debu yang menumpuk akibat aktivitas lalu lintas harian.

Semangat Kebersamaan dan Pelayanan
Menurut  Bapak Turiman dari lingkungan Cicilia kegiatan ini bukan hanya tentang kebersihan fisik, melainkan juga tentang membangun kebersamaan antarumat. “Melalui kerja bakti ini, kita semua dipanggil untuk melayani dengan semangat sukarela. Paskah bukan hanya perayaan liturgi, tetapi juga momen pembaruan diri, termasuk dalam hal kebersamaan dan kepedulian terhadap lingkungan gereja,” ujarnya.


Ibu Sondang ketua dari Lingkungan St. Cecilia mengungkapkan rasa syukurnya bisa ambil bagian dalam kegiatan ini. “Saya senang bisa ikut serta. Selain membantu gereja, saya juga bisa bertemu dan berinteraksi dengan umat dari lingkungan lain. Ini membuat saya merasa semakin dekat dengan komunitas paroki,” katanya sambil menyapu halaman gereja.

Partisipasi Anak Muda dan Lansia
Menariknya, kerja bakti ini diikuti oleh umat dari berbagai usia. Para lansia tampak tetap bersemangat membantu sesuai kemampuan mereka, sementara kaum muda terlibat aktif dalam pekerjaan yang lebih berat seperti memotong rumput dan mengangkat peralatan berat. Kehadiran anak-anak pun menambah semarak suasana, dengan antusiasme mereka membantu mengumpulkan sampah ringan dan menyiram tanaman.

Keterlibatan lintas generasi ini menunjukkan semangat hidup menggereja yang terus tumbuh di paroki St. Yohanes Pemandi Janti. Tidak hanya sebagai bagian dari ritual menjelang Paskah, tetapi juga sebagai bentuk pendidikan iman sejak dini bagi generasi muda.

Harapan Menjelang Paskah
Menjelang Hari Raya Paskah yang jatuh pada 20 April 2025 mendatang, kerja bakti ini menjadi langkah awal yang penuh makna dalam menyambut kebangkitan Kristus. Dengan lingkungan gereja yang bersih dan tertata rapi, umat diharapkan dapat beribadah dengan lebih khusyuk dan nyaman.

Romo Kris, pastor paroki, menyampaikan apresiasinya kepada seluruh umat yang telah berpartisipasi. “Saya sangat bersyukur atas semangat dan kebersamaan umat dalam kerja bakti ini. Semoga semangat pelayanan dan gotong royong ini terus hidup dalam keseharian kita sebagai umat Katolik,” ucap beliau dalam sambutannya setelah kegiatan selesai.

Kerja bakti ditutup dengan doa bersama dan santap ringan yang disiapkan oleh ibu-ibu dari beberapa lingkungan. Suasana akrab dan kekeluargaan terasa hangat, menegaskan bahwa Gereja bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga rumah bersama tempat tumbuhnya cinta, iman, dan pelayanan.
Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال