Malang, 15 April 2025— Dalam semangat kebersamaan dan pelayanan umat, warga Lingkungan Santo Ignatius, yang berada di bawah naungan Paroki Santo Yohanes Pemandi Janti Malang, melaksanakan kegiatan gotong royong untuk menyiapkan pemasangan tenda demi menyambut perayaan Tri Suci: Kamis Putih, Jumat Agung, dan Hari Raya Paskah.
Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Senin sore, 14 April 2025, di halaman Gereja Katolik Santo Yohanes Pemandi. Dengan penuh semangat dan antusiasme, warga dari berbagai usia turut serta dalam kegiatan ini, mulai dari kaum bapak, ibu, hingga OMK (Orang Muda Katolik), sebagai wujud nyata pelayanan dan cinta terhadap gereja serta perayaan iman umat Katolik.
Persiapan Fisik dan Logistik Menjadi Prioritas
Ketua Lingkungan Santo Ignatius, Bapak Benediktus Supriyadi, menyampaikan bahwa pemasangan tenda ini merupakan bagian dari persiapan logistik penting untuk mendukung kelancaran perayaan Tri Suci yang akan berlangsung selama tiga hari berturut-turut.
“Kami ingin memastikan bahwa seluruh umat yang hadir nantinya dapat mengikuti ibadat dengan nyaman, terutama mengingat kapasitas gereja yang akan meningkat selama Tri Suci. Pemasangan tenda ini bertujuan memberikan perlindungan dari panas dan hujan, serta menyediakan ruang tambahan bagi umat,” ujar Bapak Benediktus Supriyadi.
Tenda-tenda ini akan dipasang di halaman dan area sekitar gereja, lengkap dengan kursi tambahan, sistem tata suara, dan pencahayaan yang mendukung kekhusyukan perayaan. Tak hanya itu, panitia juga menyiapkan area parkir dan pengaturan lalu lintas sederhana guna mengantisipasi lonjakan kendaraan selama perayaan.
Kebersamaan dan Semangat Pelayanan Tampak Jelas
Kegiatan gotong royong dimulai sore hari . Para warga membawa perlengkapan kerja seperti palu, tali, dan alat bantu lainnya. Beberapa orang bertugas menyiapkan rangka tenda, sementara yang lain membantu mengangkat dan menyusun kursi. Di sisi lain, para ibu-ibu dari lingkungan Santo Ignatius juga menyiapkan konsumsi ringan berupa teh, kopi ,air mineral ,snack dan makanan untuk mendukung semangat para pekerja.
“Kami merasa senang bisa terlibat. Ini bukan hanya soal tenda, tapi tentang rasa memiliki dan tanggung jawab sebagai bagian dari komunitas gereja. Semoga semuanya berjalan lancar sampai puncak perayaan Paskah nanti,” ungkap Ibu Supri ketua WKRI lingkungan Santo Ignatius.
Selain pemasangan tenda, warga juga turut membersihkan lingkungan sekitar gereja, merapikan taman, serta mengecek kesiapan logistik lain seperti lilin, salib prosesi, dan buku ibadat.
Antisipasi Cuaca dan Lonjakan Umat
Dengan meningkatnya jumlah umat yang hadir pada Tri Suci, panitia juga mempertimbangkan faktor cuaca yang tak menentu. Oleh karena itu, jenis tenda yang digunakan merupakan tenda semi-permanen dengan pelindung samping yang dapat ditutup jika hujan turun.
“Kami bekerja sama dengan penyedia tenda profesional agar hasilnya kokoh dan aman. Keamanan umat menjadi prioritas kami,” jelas Pak Supriyadi.
Diperkirakan umat yang hadir selama Tri Suci mencapai dua kali lipat dari jumlah misa mingguan biasa. Karena itu, kerja sama lintas lingkungan juga dilakukan, terutama dalam hal pengamanan, parkir, dan petugas liturgi.
Harapan dan Doa Menyambut Paskah
Dengan segala persiapan yang dilakukan, warga Lingkungan Santo Ignatius berharap perayaan Tri Suci tahun ini dapat berjalan lancar, khidmat, dan penuh makna.
“Semoga melalui perayaan ini, umat semakin dikuatkan dalam iman, pengharapan, dan kasih. Paskah adalah momen kebangkitan dan harapan baru. Kami ingin semua umat merasakannya, mulai dari suasana liturgi hingga kenyamanan tempat,” tutup salh satu pengurus Lingkungan Santo Ignatius , Bapak Naripun dengan penuh harap.
Semangat gotong royong ini menjadi gambaran nyata nilai-nilai Kristiani yang hidup dalam komunitas umat Paroki Santo Yohanes Pemandi Janti. Persiapan yang matang dan partisipasi aktif warga menjadi bukti bahwa perayaan iman tidak hanya berlangsung di altar, tetapi juga tumbuh dari kerja sama dan kepedulian antarsesama.